Jambi, 4 Juni 2025 — Gelombang protes mahasiswa terhadap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Jambi kembali memanas. Aksi demo jilid 2 yang dipimpin oleh Ketua SEMA UIN STS Jambi, Arip Darmawan, dan Koordinator Simpang BI Memanggil, Rizki Padlan, digelar untuk menuntut kejelasan atas proyek rehabilitasi Ancol Jambi dan pembangunan Masjid Islamic Center yang kini ramai diperbincangkan publik usai videonya viral di TikTok akibat kebocoran dan banjir di dalam masjid.
Dalam aksi jilid kedua ini, mahasiswa menyatakan kekecewaan karena Kepala Dinas PUPR tidak pernah hadir di kantor selama dua hari aksi berlangsung. Tak hanya absen, massa aksi juga mengaku tidak mendapat sambutan yang baik dari pihak dinas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami datang dengan damai, menyuarakan hak publik, tapi justru diabaikan. Dua hari kami aksi, Kadis PUPR tidak pernah muncul. Ini bentuk pelecehan terhadap aspirasi rakyat,” ungkap Arip Darmawan.
Sebagai bentuk protes atas ketidakpedulian tersebut, mahasiswa melakukan aksi simbolik dengan menyegel gerbang utama Kantor PUPR Provinsi Jambi, dengan merantai paksa gerbang dinas Pupr dan di gembok.“DISEGEL MAHASISWA” sebagai peringatan keras terhadap lemahnya transparansi dan akuntabilitas dinas terkait.
Hady Maulana menambahkan bahwa pihaknya akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum. “Kami sedang menyusun surat resmi untuk melaporkan persoalan ini ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI). Jika ada dugaan penyimpangan anggaran, maka harus diusut tuntas sampai ke akarnya,” tegasnya.
Mahasiswa menuntut audit terbuka terhadap proyek-proyek bermasalah tersebut dan mendesak agar pihak PUPR segera memberikan penjelasan kepada publik, bukan terus bersembunyi.
“Kami tidak akan berhenti sampai kebenaran terungkap. Jika perlu, kami akan gelar aksi yang lebih besar dan akan terus kawal sampai aparat hukum turun tangan,” Bayu romantika.