
RadixNews – 31 Juli 2024 pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas terbunuh, dengan rudal berpemandu yang menargetkan kediaman pribadinya di Teheran, kata sumber dari media Saudi, Al Hadath.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Media tersebut melaporkan rudal itu menghantam kediaman Haniyeh sekitar pukul 02:00 waktu setempat – sebagaimana yang juga disebutkan oleh media pemerintah Iran.
Di Ramallah, markas besar Otoritas Palestina, berita kematian Haniyeh disambut dengan cemas.
“Ini membuka pintu neraka,” kata Sabri Saidam, wakil sekretaris jenderal Komite Sentral partai yang berkuasa, Fatah, kepada BBC.
Saidan mengatakan perasaan campur aduk antara syok dan marah terkait kematian Haniyeh.
“Saya merasa Israel tidak hanya menargetkan kehidupan Ismail Haniyeh,” katanya, “tetapi juga keberlangsungan permukiman di wilayah tersebut. Israel telah membunuh semua harapan dan aspirasi untuk mengakhiri permusuhan.”
Kementerian Luar Negeri Turki telah menyimpulkan kemungkinan reaksi banyak pihak di kawasan.
“Sekali lagi terungkap bahwa pemerintahan [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu tidak berniat mencapai perdamaian,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan “bahwa Iran sedang bersiap meluncurkan serangan drone, rudal jelajah, dan rudal balistik terbesar dalam sejarah Timur Tengah.”
Iran memberi tahu PBB bahwa mereka akan melakukan serangan balasan terhadap Israel untuk membela diri, Iran mengutip Pasal 51 piagam PBB.
Tantangan baru bagi Israel. Sekretaris Jenderal PBB Antonio menegaskan melalui panggilan telepon kepada Menteri Luar Negeri Iran bahwa Iran memiliki ‘hak bawaan untuk membela diri’ terhadap pelanggaran keamanan nasional dan integritas teritorialnya.
Editor :Admin